PELALAWAN, INFORIAUNEWS.COM
Puluhan tahun Perkebunan yang bergerak di bidang Kelapa sawit Salah satu Perusahaan PT Serikat putra ini Tanam Sawit di dalam lingkungan Permakaman Warga (TPU) yang berlokasi di dua Kecamatan Bandar Petalangan dan Bunut Kabupaten Pelalawan Riau.
Dikutip dari Media Riausindo.com Jumat keluhan ini di ungkapkan oleh Masyarakat namun tak satupun ada tempat mengadukan Nasib terkait persoalan ini lahan Warga di rampas dan di jadikan Perkebunan Kelapa Sawit milik salah satu perusahaan PT Serikat putra Grup Ivo Mas.Tbk. Bahkan hingga kini perusahaan tidak ada membuatkan Pola KKPA untuk Masyarakat yang sudah di ambil Lahan Bakan Perkampungan mereka pun di gusur pada tahun silam.
Hal ini disampaikan oleh Warga yang enggan di sebutkan namanya berinisial BY (38) tahun kepada Wartawan beberpa waktu lalu ,katanya "jangankan bantuan kami saja hanya mendapatkan Bantuan polusi bahkan bau busuk menyengat dan perusahaan Hadiahkan Buat kami asap tebal juga Atap rumah kami cepat berubah merah bahkan berabu abu walaupun baru kami beli.
aliran sungai di porak porandakan hingga pokok sawit ditepi bibir sungai sudah pernah kunjungan tapi belum terlihat asilnya.
Kami ini hanya rakyat jelata pendidikan tidak ada juga pengetahuan tidak tamat sekali di takuti kami diam,bagai mana mau ke depan bg tutupnya pemuda tersebut. Coba liat Tempat permakaman orang tua kami nenek moyang kami di terlihat di atasnya pokok sawit apa lagi di saat perusahaan memanen Pelepahnya menimpa kuburan tersebut.tutupnya lagi.
Mendapat informasi ini Wartawan menjumpai salah satu Kades di kecamatan Bandar Petalangan (Kades) , Spd membenarkan apa yang di sampaikan apa yang disampaikan warga saya itulah yang di rasakan mereka saat ini ,Jangankan kuburan Sudut rumah saja di dalam HGU perusahan kata mereka liat la ke dea kita sambil Tersenyum dengan canda tawa.
Warga Geram akhirnya warga geram dan adakan aksi beberapa bulan Lalau, hingga kini belum ada titik terang.
Di rangkum Media Inforiaunews di lokasi dan informasi yang di terima Wartawan di beberapa Pedesaan terkait HGU bahkan Problem dan dugaan Kejahatan Lingkungan perkebunan ,sudah Cukup lama ."Namun tak kunjung ada penyelesaian dugaan dinas terkait tertidur atau diduga menerima upeti sehingga Masyarakat menjerit untuk mendapatkan hak mereka yang seharusnya sudah di nikmatnya.
Harapan Idir beberapa Pekan lalu juga menyampaikan permasalahan ini sudah sering kita pertanyakan bahkan kita juga pernah adakan aksi hingga Viral di Mensos bahkan di YouTube ,tapi tak juga ada penyelesaian alias titik terang seakan akan kita tidak ada tempat mengadu dan mendapatkan ke Adilan ujarnya.
Saat ini menagaer perusahaan belum bisa di hubungi melalui WhatsApp nya belum aktif dan belum bisa di jumpai sehingga beritaan ini di terbitkan erusahan ***
Social Header