INFORIAUNEWS.COM - PELALAWAN Hilang Hari Berganti Bulan hingga kini Berganti tahun Ketahun,Ratapan Aksi terus Berlanjut Para Oknum Pemangku diam diri. Semakin meraja lela Mafia tanah dari Negeri seberang Semakin di lindungi hingga Anak Kemanakan Melalayu Pelalawan Selatan di hakimi sendiri hingga terluka dan memer.
Akibat Benturan dugaan ada kekerasan anatara oknum perusahaan,mengakibatkan lengan Masyrakat terluka.
Hingga terjadinya ,benturan antara masa dengan kariawan ada fropokasi dari perusahaan di lokasi pada saat Panen Masal yang lahan sudah di Klem oleh Masyarakat Bandar Petalangan yang dulunya lahan Masyarakat itu sendiri yang sudah di rampas bahkan tanaman masyarakat di gusur bagaikan Pengusiran Hewan oleh Oknum Perusahaan untuk Memperkaya diri sendiri tidak memikirkan nasib Pemilik lahan.
Hingga Oknum suruhan Perusahaan Memili main hakim sendiri di lokasi Kaki idir sebelah kanan membengkak ditunjang oleh Oknum askef Joko. Pada saat di lokasi Perkebunan yang di Klem oleh Masyarakat hingga ada perusakan sepanduk .
"Ini harapan Saudara Idir 51 tahun,Meminta Kepada Dinas Agraria dan Kementrian Pertanahan,/Kementrian Perizinan tidak memperpanjang HGU (Hak guna usaha) perusahaan, Kerena selama ini Perusahaan sudah Merampaa Hak hak kami bukan malah di ganti rugi malah sebaliknya Merampas bagaikan hewan.
Warga sebut Mobil ankutan Buah milik perusahaan sudah mati kirnya sebar keropos, di duga dinas terkait ada main mata
Saat ini terlihat Masyarakat selalu tertindas tidak dapat rKeadilan ditempat di tanah kelahirannya sendiri, Namun hanya keluh kesa ujar Idir 51 tahun bertempat tinggal di Desa Sialang godang Kecamatan Bandar Petalangan.
Jauh sebelum ada perusaahan Permukiman masyarakat suda ada Pada Zaman Kabupaten Kampar sebelum Mekarnya Kabupaten Pelalawan , Kok kami di jajah dan di Solusi oleh perusahaan yang sudah Merampaa Tahan kami perkebunan kami di tumbang permakaman anak kemanakan keluarga kami di Gusur di jadikan Perkebunan Kelapa sawit Kenapa para Oknum pemangku Kepentingan diam diri atau sudah Buta atau memang sudah Kekenyangan ujar Idir.
Kami hanya empertahankan hak Kami yang dirampas dan di Jaja oleh perusaahan PT Serikat putra kami tidak akan berhenti sebelum Hak kami dapat terus berjuang terus maju tegak berdiri bersama dari pada kita hidup berlutut lebih baik mati berdiri kata bang idir.
Saat di konfirmasi ke pihak Perusahaan Melalaui Whatsapp dengan No +62 813-7833-0XXX Salman diam belum ada tanggapan untuk ke seimbangan dalam pemberitaan ini hingga di rilis terlihat diam ungkapnya. ***
Bersambung..
Social Header