Hal ini di sampaikan RN kepada Media di lokasi bahkan berulang kali di sampaikannya, seharusnya Perusahaan mau bertemu dengan kita di mana permasalahan atau problem bukan seharusnya Perusahaan adu kami dengan oknum Penegak hukum ,Terlihat di lokasi setiap ada Masalah atau kita Melakukan Aktifitas di beberapa titik selalu yang datang itu Oknum Brimob.
Harapan kita kepada Kementrian Pertanahan BPN RIAU dan Kementrian BPN Pusat agar tidak memperpanjang izin PT Sari Lembah Subur (Sls) yakni anak dari perusahan PT Astra Agro Lestari, Tbk, yang Berlokasi di Desa Genduang , Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan,Propinsi Riau.
Sebelum ada Kejelasan atau mengembalikan Lahan Perkampungan kami yang selama ini di rampas dan di gusur menjadi rata juga di hasilkan oleh mereka.
Jika Ingin kebenaran mari turun ke lokasi di mana pada zaman sebelum Merdeka datang kami sudah ada di Lokasi Perkampungan lama yang dulu di namakan Kampung Tanjung Sialang Genduang ,"Kami tidak pernah menjual Perkampungan bahkan kami tidak pernah mengadaikan Lahan permakaman yakni Tempat Pemakaman Umum (TPU) sanak pamili kami jika ada buktikan tutup Ahliwaris di kediamannya .
Ini kata Anak keponakan Batin Mudo Kami berharap Mafia tanah maupun Oknum Oknum di berantas dan harapan kami tegakan ke Adilan se adil adilnya di muka bumi tanah Melayu ini. "Jangan kami di Jajah di Negeri kami sendiri ,Sebelum berdirinya Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT SARI LEMBAH SUBUR (SLS) ANAK DARI PT ASTRA AGRO LESTARI (Tbk) ini, kami sudah Makmur ,Tentram ,Sejahtera,kini malah kami di jajah ungkapnya.
Terkait apa yang di sampaikan oleh anak ponakan Batin Mudo Media ini mencoba Menghubungi Humas PT Sari Lembah Subur ,Sls Melalui Whstapp hingga kini belum juga ada jawaban dan terlihat diam seribu bahasa entah apa sebabnya atau memang Benar apa yang di sampaikan oleh anak keponakan Batin Mudo di lokasi.*
RN Lahan Kampung Tanjung Sialang bukan punya PT Sls tapi milik kami dan TPU juga bukan hak PT Sari Lembah Subur namun Harta kami jadi kami harap PT Sls harus tau diri Jagan main Rampas sudah cukup lama hampir lebih kurang 30 tahun tutupnya ***
Bersambung.....
Social Header